2020-nya Arsiani
Hai!
Jujur... gue masih nggak menyangka ternyata sekarang sudah di penghujung tahun 2020, hiks cepat sekali. Rasanya kalau diingat-ingat secara sekilas, baru sedikit hal yang gue lakukan di tahun ini. Karena gue merasa masih terlalu banyak goals yang belum tercapai di tahun ini, pada akhirnya membuat gue kembali lari ke sini untuk mengulas dan menyadarkan diri sendiri. Hmm.. lebih tepatnya berkeluh kesah alias curhat sih haha!
Untuk banyak orang, tahun 2020 ini adalah ujian yang berat untuk dilalui. Banyak, gue yakin banyak banget, hampir semua orang yang ada di muka bumi ini pasti merasa seperti itu. Namun, hal itu baru gue sadari ketika gue mengikuti sharing session Jumat (25/12) lalu bareng KBBB (Kumpul Baik Bareng Baik), salah satu perkumpulan yang baru banget gue ikuti yang dikepalai oleh ka Benakribo. Ketika ada pertanyaan "Bagaimana 2020 kalian?" lalu tangan gue membeku di atas keyboard, tidak bisa menuliskan gambaran perasaan apa yang gue rasakan tentang tahun ini. Gue cuma membaca komentar orang-orang di kolom chat kalau mereka merasa tahun ini benar-benar sulit. Sementara gue hanya diam karena gue nggak tau perasaan apa yang gue rasakan saat ini di tahun ini. Bahkan, gue sempat mempertanyakan, apakah gue jahat kalau gue menjawab tahun ini gue merasa baik-baik saja?
Iya, begitulah akhirnya jawaban yang dapat gue simpulkan. Gue merasa tahun ini gue baik-baik saja. Nggak, nggak sepenuhnya baik-baik saja, kok. Ada up and down-nya, namun Alhamdulillah gue masih bisa meng-handle semuanya di tahun ini dengan baik-baik saja. Tentunya dengan bantuan Allah dan semua orang yang hadir melukiskan ceritanya bersama gue di tahun ini. By the way, sepertinya tulisan penutup akhir tahun kali ini akan cukup panjang. Untuk kalian, siapapun yang membaca ini secara tidak sengaja maupun disengaja, terima kasih. Terima kasih telah menyempatkan untuk membaca perasaan maupun hal-hal yang gue lalui di tahun ini.
Tahun 2020 ini merupakan tahun pertama di mana gue memulai untuk menulis agenda / journaling semacamnya. Nggak menyangka ternyata efeknya cukup besar untuk diri gue pribadi setelah melihat ke belakang lagi betapa banyaknya moment yang sudah gue lalui di tahun ini. Berdasarkan semua moment yang ada di agenda gue, ini lah 2020-nya Arsiani.
Januari
1 Januari 2020. Banjir. Betul kan? Rasanya jauh ke belakang sana kalau mengingat kejadian banjir yang melumpuhkan Jakarta, Tangerang dan kota-kota lainnya pada hari pertama di tahun 2020. Sebuah cobaan dan ujian di awal tahun yang cukup berat untuk sebagian orang yang kesulitan dan berduka karena kejadian ini. Namun, gue sekeluarga cukup punya quality time untuk berkumpul membersihkan rumah yang pertama kalinya kebanjiran tanpa gangguan internet dan sebagainya. Di bulan Januari ini, gue merasa connected dengan banyak orang mulai dari keluarga, sahabat, teman lama, rekan kerja, dan lain-lainnya.
Januari gue benar-benar padat. Hampir semua hari di dalam agenda gue punya momentnya tersendiri sampai ada total 4 hari gue menuliskan secara khusus kalau gue sakit dan istirahat. Lucu nggak sih... rasanya kaya selama bulan Januari hanya 4 hari tersebut gue nggak keluar rumah karena memang dikhususkan untuk istirahat. Yang mendominasi kegiatan gue selama bulan Januari adalah sibuk rapat untuk Berdendang Bergoyang yang ditutup pada 31 Januari ketika hari itu adalah H-1 BBfest dan gue sibuk meng-handle Loading Tenat. It was fun!
Februari
1 dan 2 Februari 2020. Hari H-nya Berdendang Bergoyang Festival 2020. 3 Februari 2020, interview Java Jazz. Sama kaya bulan Januari, bulan Februari nggak kalah padatnya. Setelah selesai bekerja di BBfest, gue mulai aktif nyari event lagi. Cukup banyak interview yang gue lakukan di bulan ini hahaha. Asli, bulan Februari mungkin bisa dinobatkan sebagai bulan penuh motivasi yang gue punya selama gue hidup. Februari gue cukup sibuk juga membantu dan menemani banyak teman-teman. Di bulan ini juga gue daftar Big Bad Wolf 2020 yuhu!
TAPI. Dari bulan Februari 2020 gue mulai belajar yang namanya untuk mengikhlaskan sebuah pilihan. Di bulan ini gue sadar, nggak semua hal bisa gue dapatkan dan miliki. Kenapa? Karena terlalu banyak hal yang ingin gue coba, gue gelap mata dan tidak memikirkan banyak hal-hal diluar kemampuan gue yang suatu saat bisa aja terjadi tiba-tiba. Salah satunya adalah sakit. Iya, gue jatuh sakit di saat gue sedang sibuk-sibuknya mengejar mimpi dan ambisi.
Tanggal 7 Februari, gue mengundurkan diri untuk jadi crew-nya Future Park namun gue keterima jadi volunteer-nya Java Jazz. Tanggal 22 gue keterima untuk interview BBW. Tanggal 24 Februari gue briefing untuk Java Jazz, namun tanggal 25 Februari-nya gue terpaksa mengundurkan diri dari Java Jazz karena sakit. Dua hal tersebut adalah hal-hal yang menyadarkan diri gue kalau nggak semuanya bisa kita miliki jika Allah tidak kehendaki. Dengan berat hati, gue belajar untuk mengikhlaskan kedua hal tersebut untuk kebaikan diri gue saat itu.
Gue mulai merasa sakit sejak 23 Februari 2020 sebenarnya, namun tanggal 24 gue memaksakan diri gue sehingga gue drop. TAPI tanggal 25 Februari-nya gue nekat pergi ke Polsek Senen buat bikin SKCK sebagai syarat daftar BBW. Namun, hari itu semua kebaikan tidak berpihak kepada gue karena daerah Senen dan sekitarnya banjir total. Gue jalan kaki banjir-banjiran entah berapa KM gue jalan buat sampai ke Polsek Senen karena nggak bisa ditempuh pakai motor lagi. Tapi waktu gue sampai di Polsek, loketnya tutup. Gue nangis di Polsek. Nangis karena rasanya saat itu hidup gue diuji banget. Pulang ke rumah sore itu, karena gue banjir-banjiran seharian jadi bikin sakit gue makin parah dan hal itu yang buat gue mengundurkan diri dari Java Jazz.
Tapi, bukannya istirahat, tanggal 26 Februari 2020, gue interview BBW di Jagakarsa. Untungnya kali itu pergi bareng Adra jadi ada temennya. Dan rasanya ketemu temen-temen lama di tempat interview cukup bikin gue lupa kalau gue lagi sakit. Dan setelah hari itu gue baru bisa istirahat total di rumah sampai tanggal 28 Februari baru kembali lagi ke Polsek Senen buat bikin SKCK (lagi, iya.) dan merelakan kalau pada hari itu gue seharusnya sedang ada di JIEXPO Kemayoran di acara Java Jazz.
Oh iya! Tanggal 21 Februari 2020 menjadi hari terakhir gue nonton di bioskop hingga hari ini :( rasanya kangen banget nonton di bioskop karena suasana dan popcorn manis nya XXI hiks. Film terakhir yang gue tonton di bioskop adalah Milea, waktu itu sebenarnya cuma karena nemenin Uni Riri aja ikut nobar bareng Dilanisme hahaha. Pengalaman pertama ikut nobar bareng ibuk-ibuk pecinta Dilan so far menyenangkan!
Maret
1 Maret 2020. Hari pertama kerja di Big Bad Wolf 2020 shift 3. Gue hanya berharap kalau badan gue sudah pulih dan Allah menghendaki semua yang akan gue lakukan ke depannya. Sebenarnya, entah sejak kapan namun cukup lama sebelum BBW pun gue juga udah mengalami sakit pinggang, tapi karena gue ngerasa itu bukan hal besar jadi gue biarkan aja. Tapi, di hari ke-9 BBW, malam itu pinggang gue benar-benar sakit sampai pagi nya rasanya gue nggak kuat untuk pulang. Lagi-lagi gue merasa hidup menguji kesabaran gue lagi dengan sakit. Gue cuma bisa pasrah, takut kalau itu jadi hari terakhir gue di BBW seperti waktu gue mengundurkan diri di Java Jazz. Tapi ternyata, Allah kasih keajaiban dengan obat yang tiba-tiba aja ibu beli dan berhasil bikin gue sembuh total.
Di bulan Maret, gue banyak mendapatkan teman baru dan re-connected dengan teman lama. Senang, rasanya senang banget. Bulan Maret jadi bulan di mana gue merasa sedang dikelilingi banyak orang dan nggak pernah sekalipun merasa kesepian. Walaupun bulan Maret menjadi bulan di mana Covid-19 mulai menyebar di Indonesia dan menjadi bulan pertama kita semua di seluruh dunia melakukan karantina. Awalnya, karantina terasa seperti hari-hari biasa gue setelah selesai kerja dari BBW. Jam tidur yang terbalik, pola hidup yang berantakan, namun gue senang karena kali ini gue melewati perubahan tersebut dengan banyak teman. Bulan Maret jadi bulan di mana pertemanan gue dengan Nanan, Rino, Rio, Aldo, Dede, dan Aldi menguat hingga sekarang. Group call berjam-jam tengah malam sampai pagi adalah hal umum yang gue lakukan sampai akhir Maret 2020.
April
Di bulan April, nggak banyak yang gue lakukan selain #dirumahaja dan kuliah. UT memang berbasis kuliah online, tapi di bulan April ini menjadi kuliah yang benar-benar sepenuhnya online karena gue melewati semester ini tanpa Tutorial Tatap Muka ke UNJ seperti semester-semester sebelumnya. Di bulan April ini, semuanya menjadi serba online. Selain itu, di bulan ini gue juga menjadi produktif karena memilih untuk menyibukkan diri dengan masak-masak di rumah, menyalurkan kembali hobi lama gue yang sudah jarang gue lakukan semenjak bulan Januari. Bulan April 2020 gue benar-benar hanya menghabiskan waktu di rumah aja, nggak pergi kemanapun selain mampir ke rumah Ines sama Kiki untuk kasih surprise hihi.
Mei
1 Mei 2020. Buka bersama keluarga Amran. Buka bersama online pertama kalinya yang pernah gue lakukan hahaha. Cukup berantakan karena... ya ini pertama kalinya untuk kita, untuk semua orang juga pastinya. Di bulan Mei, karena bertepatan sama bulan Ramadhan juga jadi bulan yang penuh dengan acara buka bersama online. Pengalaman yang bisa dibilang seru, walaupun tetap enakan buka bersama langsung sih, ya kan?
Tanggal 24 Mei 2020, Idul Fitri pertama di mana sholat ied berjarak dan berkumpul dengan keluarga hanya bisa lewat Zoom. Idul Fitri hari pertama tahun ini gue hanya kumpul di rumah tante gue yang jaraknya kelewat deket dari rumah gue dan video call dengan keluarga Amran yang lainnya lewat Zoom. Pertama kalinya, The Amran nggak ada foto lebaran bareng hahahaha. Kayaknya bukan keluarga kita aja deh, semua keluarga besar nggak sih?
Tanggal 25 Mei 2020, lebaran hari ke-2 yaitu jadwalnya kumpul bareng keluarga Asmoprasojo. Keluarga besar almarhum bokap gue. Mungkin ini bisa gue nobatkan jadi zoom meeting keluarga paling seru kali ya karena ya emang rame banget! Sama kaya The Amran, mungkin ini pertama kalinya juga keluarga Asmo nggak ada foto lebaran bareng-bareng. Hiks.
![]() |
The Amran |
![]() |
The Asmoprasojo |
Juni
Bulan Juni. Bulan yang paling gue tunggu-tunggu setiap tahunnya. Tapi, tanggal 3 Juni 2020 untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun nggak terjadi, alergi kulit gue kambuh lagi. Biasanya, satu minggu alerginya langsung hilang setelah rutin minum obat sama pakai bedak herocyn. Tapi, yang kali ini benar-benar kambuh satu bulan! Satu bulan woi bayangin. Di bulan yang paling gue tunggu-tunggu setiap tahunnya, gue merasa down karena alergi gue yang kambuh ini. Setiap malam, alergi gue kambuh dan rasanya capeeek banget. Gue bahkan stress sendiri karena hal itu nggak kunjung selesai.
Tapi, di bulan Juni ini juga gue jadi bersyukur dan melatih kesabaran gue. Gue lagi-lagi mencoba untuk belajar ikhlas dengan datangnya alergi gue. Karena di balik itu semua, di bulan ini gue didatangkan kebahagiaan karena begitu banyak doa baik yang gue terima dari orang-orang untuk gue di hari ulang tahun gue yang ke 22.
Gue nangis, karena merasa terharu begitu banyak orang yang masih sayang dengan gue di saat gue sendiri sering meragukan dan membenci diri gue sendiri. Di bulan ini, gue banyak menghabiskan waktu dengan sahabat-sahabat gue. Di bulan ini, gue merasa dicintai banyak orang, dan gue sangat bersyukur akan hal itu. :")
Juli
Bulan Juli menjadi bulan di mana gue merasa bangkit. Bangkit untuk mencari kegiatan maksudnya hahah. Tanggal 3 Juli jadi hari pertama gue keluar rumah untuk pergi cukup jauh bukan di sekitar rumah lagi setelah sekian lama karantina di rumah. Gue akhirnya bertemu kembali dengan Nanan, Rio, Rino, Arif, Anung dan juga Alyssa hari itu. Rasanya seperti lo habis di refresh ketika lo ketemu temen-temen lagi setelah sekian lama. Banyak banget hal yang diomongin dan banyak banget hal yang ingin dilakukan ke depannya. Ketemu temen secara langsung setelah sekian lamanya hanya komunikasi lewat chat atau group call memang benar mengobati perasaan yang sudah bertumpuk-tumpuk campur aduk selama ini ketika di rumah aja sendirian. Untuk saat itu, gue merasa hal tersebut adalah hal yang memang perlu gue lakukan untuk menjaga kewarasan gue selama pandemi ini.
Di bulan Juli juga gue pertama kalinya daftar dan keterima event lagi. Oh God, setelah sekian lama ngendem di rumah tanpa kegiatan yang he eh berbulan-bulan, akhirnya gue menghirup angin segar lagi. Jiakh. Tanggal 11 Juli 2020, untuk pertama kalinya gue pergi technical meeting untuk event Start Up Heroes di The Breeze, BSD. Bertemu banyak kenalan baru adalah perasaan yang gue nantikan selama hampir 3 bulan sebelumnya. Perasaan excited ketika gue berkenalan dengan orang lain, saling menceritakan pengalaman, saling menceritakan hal-hal konyol dan seru adalah hal yang cukup gue suka. Iya, emang anaknya extrovert banget. Mohon dimaklumi. Tapi, ya begitu lah gue, sukanya memang ditengah orang-orang yang banyak obrolannya.
Nggak lama dari itu, tanggal 16 Juli 2020 gue jalan-jalan dadakan bareng Aldo dan Rio aja ke Pasar Mayestik, karena sebelum pisah dari BBW pun kita pernah janjian buat makan mie ayam bareng, walaupun tetep sih di Mayestik kita nggak jadi makan mie ayam hahahaha. Seru banget keliling sekitaran Barito - Blok M jalan kaki bertiga sambil ngobrol. Bener-bener ngobatin kangen ribut sama mereka berdua tiap malem waktu BBW haha!
Dan di tanggal 25 Juli 2020-nya menjadi hari di mana event pertama gue di 2020 selama pandemi ini. Kenal mereka semua seruuu banget! Event tersantai karena isinya anak-anak event juga yang udah pada nggak kenal kata canggung lagi.
Agustus
Di bulan Agustus ini, salah satu mimpi gue yang selama 2019 menjadi jokes untuk gue dan Alyssa ternyata menjadi kenyataan. Tanggal 1 Agustus, hari Idul Adha, gue dapat order gyoza 100 box! Nggak pernah menyangka sebelumnya kalau hal itu beneran terjadi, karena selama ini 100 box gyoza itu cuma candaan gue dan Alyssa yang selalu bermuluk-muluk hal gila kaya gitu. 100 box = 500 pcs gyoza. Dan gue cuma punya waktu 2 hari untuk bikin stock sebanyak itu!
Ketika gue sendiri yang mengantarkannya gyoza itu ke klien, rasa lelah selama 3 hari 2 malam memberikan seluruh tenaga gue untuk 100 box gyoza ini terbayar lunas. Alhamdulillah ya Allah. Dan semenjak kejadian itu, gue semakin yakin kalau sebuah omongan meskipun itu cuma candaan belaka, benar bisa jadi kenyataan. Mungkin gue memang belum bisa mendapatkan body goals di tahun ini, tapi gue selalu yakin gue bisa cantik seperti Pevita Pearce hahahaha Aamiin!
Selain salah satu mimpi gue yang menjadi kenyataan, di bulan Agustus ini juga gue mulai berani untuk keluar dan bersosialisasi lagi sama temen-temen gue. Cukup banyak pergi keluar untuk main, dan sekarang gue kaget ngeliat agenda sendiri saking seringnya HAHAHA. Mulai dari pergi ke RS antar keponakan, main di rumah temen, nongkrong, pergi ke Mayestik berkali-kali, hunting makanan, bahkan sampai service HP. Asli... masih merasa heran kenapa gue bisa banyak banget keluar di bulan Agustus ini selama masa new normal. Dan moment yang paling berkenang dari bulan ini adalah main sampai 2x sama temen-temen dari event bulan lalu!
Dan Agustus diakhiri dengan pergi bersama Nanan, Rio dan Rino ke Perpustakaan Nasional dalam rangka mereka menemani gue untuk mencari bahan materi karya ilmiah gue. Nggak nyangka mereka mau menemani gue karena awalnya gue cuma ngajak Rio aja karena dia belum pernah ke Perpusnas, tapi ternyata 2 orang sahabat gemash itu ingin ikut, jadi makin happy! Dan jujur, pergi ke Perpusnas hari itu bisa jadi hari yang cukup gue kenang sampai saat ini karena benar-benar quality time sama mereka bertiga.
September
Hmm.. bulan September. Sebenarnya, sejak tanggal 26 Agustus lalu HP gue di-service selama total 9 hari. Jadi, waktu gue pergi ke Perpusnas sama Rio, Nanan dan Rino gue cuma bawa HP cadangan yang nggak bisa apapun selain whatsapp dan joox hahahaha. Jujur, 9 hari detox (jatuhnya sih...) nggak pegang HP lumayan berat buat gue awalnya, tapi semakin lama justru gue merasa nyaman karena kalau mau buka misal Instagram ya harus di laptop atau numpang HP ibu. Sulit, buat komunikasi dadakan sama temen, tapi worth it untuk dicoba lagi kelak supaya lebih mindful dalam menggunakan HP.
Ngomong-ngomong, di bulan September ini ada hal yang menarik, yaitu gue, Adra dan Andhika kembali menjalankan bisnis kerak telor kita bertiga yang sudah ada sebenarnya sejak 2017. Yay! Cracktelur is back in town! Dan kegiatan selama bulan September gue penuh dengan masak kerak telor bersama Adra dan Andhika. It was fun, really. Menjalani bisnis lama setelah sekian tahun berhenti karena belum ada persiapan dan sekarang kembali dengan ilmu yang ya... lumayan ada bener-bener refreshing dan cukup excited untuk dijalankan tiap harinya. Bersyukur waktu itu dengan tidak sengajanya gue ngobrol sama Adra masalah sesuatu yang ternyata bisa membawa kembali bisnis kita.
Bulan September gue juga lebih banyak meghabiskan waktu dengan main game Tom & Jerry: Chase dan nonton series yang selama ini tertunda. OH! Di bulan ini gue akhirnya menyelesaikan salah satu series masterpiece yaitu Breaking Bad!! Setelah jeda entah berapa lama, akhirnya gue berhasil menyelesaikan series paling keren sepanjang masa itu. Bisa dibilang, bulan ini gue lebih sering menyibukkan diri dengan hal-hal yang gue suka. Bukannya memang kita semua pantas mendapatkan itu ya kan?
Di akhir penghujung September 2020 ditutup dengan konser virtual We The Fest 2020 bareng Nanan dan Rio via DM instagram wkwkwk. Seru, ngonser virtual terheboh yang pernah gue rasakan karena ditemani mereka berdua. Dan.... di akhir bulan ini juga gue resmi memasuki semester 8 perkuliahan. Iya, semester terakhir gue di UT. Insya Allah.
Oktober
Oktober jadi bulan di mana gue mulai sering lagi di rumah, bahkan mungkin jarang keluar-keluar lagi seperti bulan September lalu. Masih betah menghabiskan waktu sendiri dengan nonton series, main game dan kuliah. Mungkin keluar rumah hanya sesekali, kaya service HP (iya.. lagi), atau main ke rumah temen. Tapi, yang kenal gue pasti tau betapa sulitnya gue ngosongin waktu kalau tugas-tugas gue belum selesai atau masih banyak. Pasti, ini pasti ya, gue akan mencari alasan-alasan supaya tidak mengiyakan janji dengan siapapun kalau prioritas gue masih sangat urgent untuk dikerjakan.
Jadi, untuk beberapa kali main ke rumah temen di bulan ini, sebenarnya kaya refreshing dan lari sementara dari rutinitas tugas hahahaha. Rasanya seneng meet up sama temen-temen lama lagi! Dan main di bulan ini memang main dengan temen-temen lama yang jarang banget ketemunya. Seneng bisa punya quality time sama mereka lagi.
November
1 November 2020 hari Minggu, rumah gue digrebek dadakan sama Divisi Haha Hihi! Ini juga jadi kali pertamanya kita main di luar dari event. Sebelumnya, jauh berbulan-bulan yang lalu kita sempat janjian mau jalan-jalan tapi batal wkwkw. Karena sibuk masing-masing, jadi kita cuma bisa ngobrol via group call, video call, atau chat di group aja. Jujur, kangen banget sama mereka makanya gue mengiyakan rumah gue untuk digrebek sama mereka :")
Nggak semua hari selama masa pandemi ini gue lewati dengan baik-baik aja, kadang gue juga merasa kesepian. Banget. Sampai rasanya bingung sendiri karena gue nggak punya temen ngobrol selain nyokap gue sendiri. Entah apa yang gue pikirkan waktu itu, gue chat di group Divisi Haha Hihi dan bilang kalau gue kesepian. Dan taukah mereka ngapain? Nemenin gue ngobrol sampai jam 3 pagi! Karena itu mereka tiba-tiba aja mau grebek rumah gue :"). Hari itu, hari pertama di bulan November 2020, gue seneng banget! Meskipun hujan seharian, mereka tetep dateng dan main di rumah gue hampir 12 jam sendiri wkwkw. Gue bener-bener bersyukur banget kenal mereka.
Di bulan ini, jujur, gue lebih banyak berperang dengan diri gue sendiri terlebih pikiran yang ada di dalam kepala gue. Dan hal tersebut kadang nggak bisa gue sampaikan ke siapapun. Nggak jarang gue sering merasa begitu kesepiannya, seperti nggak ada yang bisa gue datangin untuk menemani gue. Jadi, begitu ada temen yang datang ke gue entah itu minta tolong atau cuma gabut ngajak ngobrol pun, gue merasa digapai, merasa gue nggak sendirian untuk sementara.
Tanggal 17 November, out of nowhere, tiba-tiba Beler minta tolong gue nemenin dia belanja barang-barang pesta untuk Hera. Rasanya seneng banget bisa jalan-jalan bareng Beler lagi, jadi selalu inget masa-masa SMA tiap pulang-pergi bareng ngelewatin banyak hal-hal kocak di jalan, ngelakuin hal-hal bodoh di jalan, ceritain ini-itu di jalan. Dan waktu pergi sama Beler hari itu gue bener-bener seneng banget. Ler, kalo lo baca ini, makasih ya sudah selalu ada untuk gue dari kelas 10 SMA - detik ini. Terima kasih telah menjadi sahabat dan saksi kehidupan gue yang boring ini wkwkwk.
Selain itu, di bulan November ini akhirnya gue jalan-jalan lagi sama gengsss alias Rio, Rino, Nanan, Arif dan Anung. Tapi kali ini ada Aldo! Kali ini kita jalan-jalan ke Galeri Nasional. Sebenarnya, ini karena gue tiba-tiba banget kepikiran kangen udah lama banget nggak ke museum, dan ajaibnya sore ketika gue mikir hal itu gue lihat di CNN tentang pameran yang ada di GalNas. Sore itu juga gue langsung ajak Rio dan Nanan buat nemenin gue, dan ternyata mereka mau! Lucunya lagi, kita langsung ngajakin semua orang dan tadaaaa rame yang ikut! Seneng banget banget banget!
Ada di tengah mereka adalah zona nyaman gue. Menghabiskan waktu sama mereka nggak menyedot banyak energi untuk berusaha jadi orang lain, karena persetan lah jadi orang lain ketika tenaga lo udah habis buat ketawa duluan! HAHAHA. Nggak ada yang pernah tau kalau persilangan pertemanan ini bisa awet dan justru semakin kuat huhu bersyukur banget.
Setelah puas pergi-pergian, di akhir bulan November 2020 menjadi hari-hari berat untuk gue. Jiwa ekstrovert gue yang sudah lelah kini dipenuhi dengan jiwa pesimis yang stress karena kepepet deadline yang tinggal 18 hari. Walaupun gue sudah mulai nyusun karya ilmiah gue jauh dari bulan Agustus lalu, tapi tetap saja tugas-tugas di UT lebih banyak menguras waktu. Padahal semester ini gue hanya ambil 3 mata kuliah sisa. Tapi, asli, 3 mata kuliah yang gue ambil semester ini cukup menguras tenaga dan pikiran banget tugas-tugasnya di tambah beban pikiran gue karena karya ilmiah dan ujian akhir TAP UT.
Di akhir November gue pasrah dengan nasib karya ilmiah gue gara-gara permasalahan dosen pembimbing. Yang gue lakukan hanya cuma berdoa pada Allah untuk diberikan titik terang dari permasalahan gue saat itu. Kerjaan gue selama beberapa hari itu cuma nangis dan perang sama pikiran sendiri. Gue cuma bisa mengeluh sama Ibu dan Alyssa yang bener-bener ngebantu jalannya masalah karya ilmiah gue. Thank you so much, Lyss!
Dan tanggal 26 - 27 November 2020, semua masalah gue tiba-tiba diringankan begitu saja oleh Allah swt. Karena dalam hitungan waktu 1 malam gue bisa mengumpulkan 50 responden. Setelah itu pun gue juga dipermudah dengan lancarnya ngerjain SPSS dan lain-lainnya sampai 8 hari sebelum batas upload karil UT gue sudah selesai Alhamdulillah :")
"Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan." (QS. 94:5)
Desember
1 Desember 2020, ketika Allah tau hambaNya ingin berubah, tiba-tiba aja gue nggak sengaja scroll instastory Benakribo dan menemukan formulir untuk bergabung dengan forum atau perkumpulan yang diberi nama KBBB: Kumpul Bareng Baik Bareng. Dan pada 2 Desember gue ikut sharing session ke-0 dan begitu merasa bersyukur karena sudah dipertemukan dengan hal baik ini.
Di akhir bulan November lalu, gue sering merasa overthinking terhadap beberapa hal, hanya ibu dan beberapa temen baik gue aja yang tau hal itu. Gue merasa jauh dengan siapapun, gue merasa nggak punya siapapun selain ibu dan beberapa orang ini. Iya, gue tetap nggak bisa berhenti mengucap syukur karena mereka masih ada untuk gue disaat tersulit gue waktu itu, tapi tetap hal-hal yang bikin gue overthinking itu nggak bisa hilang gitu aja... Dan menemukan perkumpulan KBBB benar-benar membuat gue sadar untuk lebih mendekatkan diri dan pulang kepada Allah swt.
Percayalah, banyak banget hal-hal baik yang tiba-tiba aja datang ke kehidupan gue setelah itu. Begitu cepatnya pertolongan Allah untuk hamba-Nya. Ketika gue merasa hal-hal yang gue overthinking-kan itu sudah di luar dari kendali gue, gue hanya bisa berserah diri dan mencoba untuk memikirkan hal-hal positif yang ada di hadapan gue saat itu. Ternyata, kalau gue belajar untuk melihat lebih peka lagi, masih begitu banyak orang-orang yang ada di samping gue, tapi perasaan gue saja yang serakah dan haus akan validasi yang selalu membuat gue merasa kesepian. Dan hal itu yang sedang gue ingin ubah.
Bulan Desember jadi bulan terakhir gue akan menyelesaikan studi gue di UT. Iya, minggu-minggu lalu adalah UAS terakhir gue di UT, Insya Allah. Selain itu, gue juga ujian TAP tanggal 13 Desember kemarin di SMPN 17 Tangsel, sekolahan di mana gue UAS pertama kalinya dan bertemu temen baik di kampus yaitu ka Sigit dan ka Wishnu. Sedih rasanya waktu datang ke sana dan tau kalau itu akan jadi kunjungan terakhir gue ke sana hiks. Anaknya terlalu baper banget sama moment-moment lalu. Susah move on.
DAAAN di bulan Desember 2020 ini ada hal menarik yang cukup bikin temen-temen deket gue keheranan; gue nonton drama korea alias drakor!! HAHAAHAHA. Iya, gue terkenal sebagai orang yang cukup keras gamau nonton drama korea, mau itu produksi Netflix sekalipun gue nggak pernah nonton. Tapi, tanggal 16 Desember lalu menjadi kali pertamanya gue nonton drama korea True Beauty dan langsung jatuh cinta! Ini semua karena gue ngikutin Webtoon-nya banget selama 2 tahun ini, dan waktu penasaran kalau cerita itu dijadiin drama gue mencoba untuk nonton dan.... ah sudahlah, gue jatuh cinta banget sama Suho. Nggak sedikit temen gue yang tiba-tiba kaget banget ngeliat gue update atau nge-retweet masalah drama korea hahahaha!
Selain itu! Di bulan Desember ini, gue juga merasa hancur hatinya karena kehilangan binatang pertama yang bisa bikin gue begitu sayangnya sama dia. Yang kenal gue pasti tau banget gue orang yang takut mampus sama binatang & tumbuhan. Dan gue tanggal 20 Desember lalu nangis 2 jam non-stop karena kucing. Iya, kucing! Binatang yang sampe detik ini belum pernah ngerasain nyentuh bulunya. Binatang yang dulu selalu gue usir kalau ada di dekat gue. Tapi, di bulan ini gue nangis karena sedih kehilangan kucing jalanan yang sering main ke rumah gue dan gue sekeluarga kasih makan dan ajak main (tentunya tidak megang bulunya he he he takut). Namanya, si Mager.
![]() |
si Mager lagi nemenin gue dan ibu makan asinan :") |
Kita sekeluarga sayang banget sama si Mager karena perilaku dia yang emang mageran dan sering goler-goler. Kucing paling anteng dan nurut, kucing pertama yang gue sayang dengan sepenuh hati, kucing yang buat gue belajar hal-hal tentang kucing. Dia udah tua, kayaknya kucing peliharaan yang dibuang sama pemiliknya dulu, sebelah matanya pun sakit katarak. Tapi, seminggu lalu yang bikin gue nangis adalah kondisi si Mager yang disakiti sama orang jahat. Rahang nya dia patah karena di pukul, dan mata yang kataraknya dia itu kaya pecah jadi berdarah... gue hancur banget. Hancur sehancur-hancurnya sampai rasanya takut dan nggak kuat buat ngeliat dia lagi. Gue nangis 2 jam non-stop. Gue nggak tau malam itu harus ngapain. Mau di bawa ke dokter hewan pun gue juga bingung bawa ke dokter mana....
Sampai akhirnya esok pagi, kakanya Adra mau nolongin untuk bawa si Mager ke klinik. Kondisi dia jadi bersih setelah di infus dan dikasih obat, tapi rahangnya dia nggak bisa diobatin kecuali di operasi. Dan minggu lalu, jadi minggu terakhir gue ngeliat si Mager jauh di tengah jalan, ngeliat ke arah gue dan Ghani, adek gue, seakan berpisah. Ah, rasanya berat banget ngomong ini, tapi sampai detik ini gue nggak pernah liat dia lagi :(
Desember 2020 tinggal 4 hari lagi, namun begitulah kira-kira bulan Desember ku tahun ini. Cukup nano-nano karena merasakan senang dan bersedih yang bersamaan.
- - - - - - - - - - - - - - - - -
Sebenarnya, gue nggak tau apa yang mau gue sampaikan di sini setelah mengetik segini panjangnya. Gue hanya ingin bercerita tentang tahun 2020 yang gue alami. Gue bingung ketika mendapat pertanyaan "Gimana 2020 kalian?" dan merasa bersalah ketika gue merasa baik-baik saja di saat banyaaaak sekali orang yang merasa sulit dan berat melewati tahun ini. Tapi inilah 2020 gue, tidak buruk namun tidak selamanya baik.
Banyak baget yang gue pelajari sejak tanggal 1 Januari 2020 hingga saat ini 27 Desember 2020. Percayalah, banyak banget. Mungkin memang bukan perubahan drastis yang gue alami. Mungkin orang diluar sana tidak bisa melihat perubahan yang gue lakukan. Mungkin ibu gue sendiri pun tidak bisa melihatnya juga. Namun, di dalam diri gue sendiri yang paling dalam, gue merasa banyak perubahan dari diri gue sebelumnya. Satu hal yang pasti, perubahan yang gue alami adalah perubahan mental yang membangun mental gue menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Memang, gue masih tetap gue, Arsiani yang cengeng dan gampang stres ketika berhadapan dengan sesuatu yang berat. Namun, percayalah, gue sudah merasa lebih kuat dari sebelumnya.
Betapa seringnya perasaan kesepian datang berkunjung, membuat gue overthinking, membuat gue merasakan sedih, membuat gue merasa tidak berguna, namun sekarang gue menerima perasaan itu. Gue tidak lagi mengelak untuk mengatakan kalau gue kesepian. Bilang "ngobrol yuk, gue kesepian" awalnya cukup berat buat gue, tapi, melihat temen-temen yang datang merangkul gue membuat gue sadar kalau sebenarnya mereka yang nggak tau perasaan gue sebenarnya karena gue terlihat baik-baik saja, karena gue nggak berterus terang. Untuk itu, gue di masa depan, akan lebih berterus terang dan menerima perasaan apapun itu yang gue alami dan rasakan. My feelings are valid.
Selain itu, di tahun ini, gue banyak banget menantang diri gue untuk melakukan hal-hal diluar zona nyaman gue. Banyak banget hal yang mungkin nggak bisa gue tuliskan di sini yang gue lakukan melawan perasaan takut gue. Mungkin ini sepele, tapi contohnya adalah gue berhasil meyakinkan diri gue kemarin, 25 Desember 2020, untuk membuat satu chocolate cake. Bayangkan, gue adalah orang yang selalu gagal buat brownies, gue adalah orang yang nggak pernah bikin cake, namun gue menantang diri gue dan meyakinkan diri gue sepenuhnya kalau gue akan berhasil bikin 3 layers chocolate cake. DAN BERHASIL!
Cake pertama yang berhasil gue buat selama 22 tahun gue hidup di dunia. Rasanya? Nggak manis, karena gue ngurangin 3 cups gula hahahah! Demi kesehatan yang lebih baik di masa depan, bund. Tapi, gue bener-bener bangga dengan hasil yang tidak sempurna ini. Gue bangga dengan Arsiani yang ada di tahun 2020.
Dan satu pelajaran berharga yang gue dapatkan di tahun ini adalah ikhlas. Banyak banget moment di mana gue harus belajar mengikhlaskan, banyak banget moment ketika gue sadar kalau nggak semua hal bisa berjalan sesuai kehendak kita, banyak banget hal di luar sana yang bisa terjadi diluar kendali kita. Semua, semua yang ada di atas muka bumi ini sudah ada takdirnya dari Allah swt. Dan gue percaya, segala sesuatu yang terjadi dan tidak terjadi sudah ditentukan jalannya oleh Allah swt. Untuk itu, untuk saat ini, dan untuk kedepannya, gue sudah dan akan belajar untuk lebih ikhlas lagi jika ada hal-hal yang gue inginkan namun tidak dapat tercapai. Bukan, bukan berarti kita kurang usaha, namun memang bukan jalannya. Paham kan yang gue maksud...?
Satu kutipan yang gue ingat dan gue dapat dari ka Raden Prisya di sharing session KBBB minggu ini yaitu,
"Lebih baik Allah yang menghancurkan rencana kita, daripada rencana kita yang menghancurkan kita."
Untuk Arsiani di tahun 2020,
Terima kasih. Terima kasih telah berjuang sejauh ini. Terima kasih telah bertahan dan berusaha untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Terima kasih untuk tidak patah semangat. Jika tahun ini masih banyak hal-hal yang belum tercapai, nggak apa-apa, tahun depan kita coba lagi wujudkan.
Untuk Arsiani di tahun 2021,
Hai, kamu. Mari berjuang sama-sama, mari kita wujudkan mimpi-mimpi kita yang belum tercapai di tahun 2020. Mari kita berusaha untuk menjadi lebih baik lagi dari sebelum-sebelumnya. Arsiani di 2020 yakin, 2021 akan menjadi tahun yang lebih menyenangkan. 6 bulan lagi sebelum umur kita berganti menjadi angka 23, mari kita menuliskan banyak kenangan dan perubahan baik. Sampai bertemu 4 hari lagi, kamu.
Dan untuk teman-teman Arsiani, yang sampai detik ini ada dan masih menganggap gue di dalam hidup kalian sebagai seseorang yang kalian kenal, terima kasih. Terima kasih karena kalian sudah ada. Bantuan kalian, kehadiran kalian, waktu yang telah kalian berikan buat gue benar-benar sangat berharga. Gue nggak akan melupakan apapun yang pernah terjadi, apapun yang telah kita lewati bersama di tahun ini. Terima kasih banyak ya. Serius, terima kasih banyak.
Dan untuk Ibuku, nggak akan pernah cukup kata terima kasih membayar semua hal yang telah ibu lakukan untuk Sisi. Terima kasih untuk segalanya, Bu. Sisi sayang banget sama Ibu. Semoga, semoga ya Bu, di tahun 2021 Sisi bisa membuat Ibu bangga. Dan untuk Adikku, Ghani, kamu tau betapa sayangnya kakak sama kamu. Terima kasih telah menjadi adik yang baik untuk kakakmu yang masih punya banyak kesalahan. Semoga kelak, kita berdua bisa membanggakan Ibu dan alm. Bapak. Aamiin.
Dan itulah 2020-nya Arsiani.
Terima kasih 2020, telah memberikan banyak pelajaran berharga selama satu tahun ini.
with love,
Arsiani.
Komentar
Posting Komentar